PROBOLINGGO – Ribuan mata terpukau menyaksikan kemegahan panggung Al-Mashduqiah Spektakuler. Acara ini menjadi bukti nyata kreativitas santri yang berhasil menghadirkan pertunjukan termegah di Probolinggo.
Tak seperti acara pesantren pada umumnya, seluruh panggung, tata cahaya, hingga desain latar dibuat sepenuhnya oleh tangan-tangan santri. Prosesnya hanya memakan waktu sekitar 30 hari.
Dengan biaya minim, hasil yang ditampilkan justru luar biasa. Nuansa modern berpadu nuansa religius menjadikan acara ini unik dan berkelas. Semua berkat keterampilan dan kolaborasi para santri.
Dalam sambutannya, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashduqiah, K.H. Dr. Mukhlisin Sa’ad, M.A., menekankan pentingnya membangun generasi masa depan dengan konsep “5C”.
“Generasi muda harus punya Character, akhlak yang kuat adalah fondasi utama yang tak bisa ditawar,” ujarnya disambut dibhadapan para santri dan allumnus.
Selain karakter, Mukhlisin menambahkan pentingnya Critical Thinking agar santri mampu menilai mana yang benar dan mana yang salah dalam kehidupan.
Nilai berikutnya adalah Collaboration, kemampuan bekerja sama yang mendorong inovasi bersama antarindividu maupun kelompok.
“Komunikasi atau Communication juga penting. Santri harus mampu berinteraksi dengan masyarakat dan memberi manfaat luas,” tambahnya.
Pesan terakhir adalah Creative Thinking. Santri diharapkan mampu berpikir kreatif untuk melahirkan gagasan dan karya yang berbeda dan bermanfaat.
Nilai 5C itu, lanjut Mukhlisin, diterapkan dalam seluruh aktivitas harian santri. Dari bangun tidur hingga kembali beristirahat, semua diarahkan membentuk karakter unggul di pesantren.
“Acara ini adalah contoh nyata bagaimana 5C diterapkan. Semua dilakukan oleh santri dengan semangat dan dedikasi tinggi,” pungkasnya.
