- Advertisement -spot_img
Thursday, August 21, 2025
HomeBeritaFestival 1000 Nasi Sodu Warnai Asembagus, Bupati Situbondo Dorong Kuliner Jadi Ikon...

Festival 1000 Nasi Sodu Warnai Asembagus, Bupati Situbondo Dorong Kuliner Jadi Ikon Wisata

- Advertisement -spot_img

SITUBONDO – Ribuan warga memadati Lapangan PG Asembagus pada Minggu (17/8/2025) malam. Mereka datang untuk menyaksikan Festival 1000 Nasi Sodu yang meriah.

Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Antusiasme masyarakat terlihat sejak sore hingga malam hari.

Festival menghadirkan kuliner khas Situbondo, nasi sodu, yang dibagikan gratis kepada masyarakat. Sebanyak seribu porsi nasi sodu disiapkan panitia.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, atau akrab disapa Mas Rio, hadir langsung dalam acara yang sarat budaya ini. Kehadirannya semakin menyemarakkan suasana.

“Festival ini menjadi sarana melestarikan kuliner tradisional kita. Nasi sodu bukan sekadar makanan, tetapi identitas budaya Asembagus yang harus tetap dijaga,” tutur Mas Rio.

Nasi sodu memiliki keunikan tersendiri. Hidangan ini disajikan menggunakan sendok dari daun pisang, atau biasa disebut “sodu”. Tradisi ini telah diwariskan lintas generasi.

Komposisi nasi sodu sederhana namun menggugah selera. Nasi putih dipadukan kuah santan kental, ikan tongkol, labu siam, dan sambal terasi khas Situbondo.

“Siapapun yang melintas di Pantura Situbondo, khususnya Asembagus, jangan sampai terlewat mencicipi nasi sodu. Rasanya istimewa dan beda dari yang lain,” ungkap Mas Rio.

Selain kuliner, festival ini juga menjadi ajang mempererat kebersamaan warga. Banyak pengunjung datang bersama keluarga untuk menikmati malam kemerdekaan dengan nuansa tradisi.

Pemerintah Kabupaten Situbondo menargetkan Asembagus menjadi destinasi wisata kuliner berbasis budaya. Festival 1000 Nasi Sodu dianggap langkah awal untuk memperkuat identitas lokal.

“Bahan utamanya mudah didapat, tapi rasanya sangat khas. Inilah kekuatan kuliner tradisional. Kita harus bangga dan terus mengangkatnya,” tambah Mas Rio.

Nur Saidah, pedagang nasi sodu asal Desa Bantal, merasa bangga kuliner lokal mendapat perhatian. Menurutnya, acara ini bisa meningkatkan penghasilan pedagang kecil.

“Lewat festival, nasi sodu makin dikenal luas. Harapan kami, kegiatan seperti ini berlanjut setiap tahun agar ekonomi masyarakat juga ikut tumbuh,” jelas Nur.

Siti, warga Desa Kedunglo, turut merasakan kegembiraan. Ia mengaku menyukai nasi sodu sejak kecil. Baginya, makanan ini selalu menghadirkan nostalgia.

“Rasanya enak, apalagi disajikan dengan sodu dari daun pisang. Itu yang bikin nasi sodu beda dari kuliner lain,” ucap Siti dengan wajah semringah.

Festival ini bukan sekadar promosi makanan, tetapi juga penguatan identitas budaya. Nasi sodu kini makin dikenal sebagai simbol kebanggaan masyarakat Asembagus.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, nasi sodu berpeluang besar menjadi ikon wisata kuliner Situbondo. Harapannya, kuliner tradisional ini bisa mendunia.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
Related News
- Advertisement -spot_img
uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat ev depolama ev eşyası depolama istanbul eşya depolama yurtdışı kargo uluslararası kargo firmaları uluslararası kargo taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası eşya taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat
porn