SITUBONDO – Saat banyak daerah menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk mengerek pendapatan, Pemkab Situbondo justru memberikan potongan pajak bagi warganya.
Kebijakan ini tertuang dalam Perubahan APBD (P-APBD) 2025, sebagai stimulus ekonomi dan langkah menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.
Langkah Pemkab Situbondo berbeda dengan sejumlah daerah seperti Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang menaikkan PBB hingga 250 persen mulai tahun ini.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio) menegaskan, kebijakan ini sudah melalui kajian matang, mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi warga pasca pandemi.
“Kita ingin PAD meningkat, tapi bukan dengan membebani masyarakat. Diskon pajak ini diharapkan meningkatkan kepatuhan dan menjaga daya beli,” ujarnya, Rabu, 13 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, strategi ini dilakukan bersamaan dengan upaya optimalisasi sumber pendapatan lain seperti retribusi, efisiensi belanja, dan peningkatan investasi melalui kemudahan perizinan.
Potongan PBB diberikan dalam bentuk diskon pembayaran sebelum jatuh tempo dan penghapusan denda keterlambatan, disertai perluasan kanal pembayaran melalui aplikasi digital.
“Dengan insentif ini, kami targetkan kepatuhan pembayaran PBB meningkat signifikan. Meski tarif tak naik, PAD tetap bisa terdongkrak,” kata Mas Rio.
Selain diskon PBB, Pemkab juga mengalokasikan anggaran P-APBD 2025 untuk program prioritas seperti Vorsa UMKM dengan subsidi bunga nol persen.
Program lainnya mencakup perbaikan 364 SD dan SMP, percepatan pembangunan infrastruktur strategis, serta digitalisasi sistem retribusi dan pajak daerah.
Wakil Ketua DPRD Situbondo, Abdur Rahman, mendukung langkah ini. “PAD tetap naik, masyarakat justru diberi keringanan. Ini kebijakan yang cerdas,” ujarnya.
Pengamat kebijakan publik Universitas Abdurrahman Saleh, Dini Noor Aini, menyebut langkah ini pro-rakyat dan bisa menjadi stimulus positif untuk kepatuhan pajak.
“Kebijakan seperti ini patut dipertahankan, apalagi saat banyak daerah justru menaikkan tarif,” tegas Dini.
Mas Rio optimistis, dengan dukungan DPRD dan partisipasi warga, Situbondo bisa mengejar target PAD tanpa membebani rakyat. “Kawal bersama, rasakan manfaatnya,” ujarnya.