JEMBER – Suasana khidmat menyelimuti halaman Rektorat UIN KHAS Jember, Rabu (22/10/2025). Ratusan civitas akademika berkumpul untuk mengikuti upacara Hari Santri Nasional 2025.
Para peserta tampil anggun dengan busana khas santri: sarung, kemeja putih, dan peci hitam bagi laki-laki, sementara mahasiswi mengenakan gamis atau baju putih berjilbab rapi.
Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Hepni, dalam amanatnya menegaskan bahwa tema Hari Santri 2025 adalah “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.” Tema ini mencerminkan peran santri sebagai penjaga nilai, penggerak kemajuan, dan agen perubahan global.
Menurutnya, santri masa kini tidak cukup hanya menguasai kitab kuning. Mereka juga dituntut memahami teknologi, sains, dan bahasa dunia untuk menjawab tantangan zaman.
“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawat tradisi pesantren, tetapi juga rangkul inovasi zaman,” pesan Prof. Hepni di hadapan peserta upacara.
Ia menambahkan, santri harus membawa semangat pesantren ke ruang publik, dunia kerja, hingga ranah internasional sebagai bukti bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi bagi bangsa.
Prof. Hepni juga menyinggung Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang menjadi bukti nyata perhatian negara terhadap lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia.
Ia berpesan agar santri menjaga akhlak, menghormati guru dan kiai, serta mencintai tanah air.
“Zaman boleh berubah, tapi akhlak santri harus tetap terjaga,” pungkasnya.