JEMBER – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jember mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran konvoi yang masih dilakukan oleh anggotanya saat bulan Suro berlangsung.
Ketua PSHT Cabang Jember, Jono Wasinuddin, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir bentuk pelanggaran apa pun terkait larangan konvoi.
“Pengurus Cabang tidak main-main dengan aturan ini. Kami tegas, keras, dan terukur dalam aturan,” tegasnya kepada media, Rabu (10/7).
Salah satu ranting PSHT di Jember yang terindikasi melakukan konvoi langsung dinon aktifkan ketua rantingnya oleh pengurus cabang sebagai bentuk sanksi keras.
“Berdasarkan pemeriksaan oleh pengurus PSHT Cabang Jember, salah satu ketua ranting sudah ranting di Jember dinonaktifkan karena terindikasi konvoi menyambut warga baru,” ujarnya.
Jono menghimbau agar seluruh warga PSHT mematuhi aturan organisasi dan tidak terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang melanggar ketentuan.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban bersama demi menjaga citra baik organisasi di mata masyarakat luas.
“Kami berkomitmen dan berkolaborasi dengan aparat kepolisian serta Pemerintah Kabupaten Jember untuk menjaga Jember tetap kondusif, aman, dan damai,” jelasnya.
Menurutnya, keputusan pembekuan ranting tersebut merupakan bentuk pembelajaran agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
“Semoga ini menjadi tolak ukur bagi warga PSHT Cabang Jember agar memahami peraturan dan himbauan Ketua Cabang,” tambah Jono.
Langkah ini mendapat dukungan dari aparat dan tokoh masyarakat yang juga ingin Jember tetap damai selama bulan Suro berlangsung.
Jono berharap agar seluruh pengurus ranting dapat menahan diri dan menjalankan arahan cabang demi kebaikan organisasi ke depan.