- Advertisement -spot_img
Thursday, July 31, 2025
HomeHeadline NewsTirakat Siswa Madrasah

Tirakat Siswa Madrasah

- Advertisement -spot_img

Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researcher Supercamp (Myres) yang dihelat oleh Direktorat KSKK Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI di Ternate, 2-6 September 2024, sudah berakhir. Event tersebut telah mengirim pesat kuat kepada publik bahwa kini madrasah sudah berubah dan makin berkualitas.

Dua ajang tersebut melombakan banyak cabang ilmu, seperti sains, sosial, humaniora dan keagamaan. Pesertanya bukan hanya dari kalangan siswa madrasah saja, tetapi juga diikuti oleh siswa sekolah umum.

Meski masih membutuhkan inovasi dan perbaikan tata kelola lomba, pelibatan sekolan umum dalam KSM dan Myres ini menandakan bahwa kejuaraan ini bukan bermaksud menjadikan siswa madrasah sebagai jago kandang saja.

Prestasi yang diraih dari lomba yang digelar secara berjenjang dari tingkat sekolah hingga nasional, baik lomba yang diikuti secara individual maupun kelompok ini, patut dicatat dan direkognisi oleh Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud.

Keberhasilan dua siswa MTsN 2 Kota Surabaya menemukan alat detektor dini disleksia patut diapresiasi. Tanpa melalui serangkaian tes yang lama dan mahal, anak-anak yang memiliki problem di atas dapat segera diketahui lebih cepat.

Tim Myres MAN 2 Kota Malang menemukan buah yang mampu melawan penyakit hipertensi. Salah satu penyakit degeneratif yang muncul akibat menurunnya fungsi organ atau jaringan. Ini penyakit kronis yang penderitanya harus minum obat sepanjang hayat.

Dua contoh di atas sekedar menunjukkan gairah penelitian siswa madrasah yang tumbuh sangat baik dan membanggakan. Dua riset ini perlu dikaji dan dikembangkan lebih dalam sehingga dapat berkontribusi nyata bagi dunia kedokteran..

Ajang Pembuktian

Klaim madrasah sudah berubah dan makin berkualitas harus dibuktikan dengan prestasi. Dari prestasi akan melahirkan reputasi dan rekognisi, secara internal maupun eksternal. Tidak sulit mengukur prestasi, reputasi dan rekognisi madrasah, baik melalui common sense maupun secara ilmiah.

Prestasi yang baik berakibat pada reputasi yang juga baik. Begitu seterusnya hingga masyarakat mengakui dan mempercayakan putra-putrinya menuntut ilmu di lembaga pendidikan tersebut.

Prestasi tidak lahir dengan instan. Ibarat membangun rumah, prestasi dibangun setahap demi setahap oleh seluruh komponen yang terlibat, baik pemerintah maupun masyarakat. Mereka berbagi tugas sesuai peran dan fungsinya masing-masing.

Guru, murid, orang tua, dan lingkungan masyarakat bahu-membahu membangun tradisi akademik yang sehat dan mencerdaskan, yang memungkinkan seluruh potensi sivitas academica madrasah melejit. Sedang pemerintah menyediakan atmosfer kebijakan yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Membangun madrasah, guru dan murid yang berprestasi tidaklah mudah. Meski demikian, secara teoritis, kita semua memiliki ilmu dan cara untuk mencapainya. Kadangkala prestasi tidak melulu berkaitan dengan kelengkapan fasilitas dan sarana-prasarana. Cukup banyak bukti yang mendukung tesis di atas.

Ada banyak filosof dan ilmuwan dunia yang mencapai kematangan intelektualnya, meski fasilitas pendidikan serba terbatas. Tetapi semua orang pasti sepakat bahwa laboratorium yang lengkap dan canggih serta lingkungan sekolah yang nyaman dapat menjadi faktor kunci lahirnya berbagai prestasi di sekolah tersebut.

Daripada kita berdebat soal mana yang harus terlebih dulu ada, prestasi atau fasilitas? Lebih baik kita memulainya dari mana saja yang mungkin dilakukan. Jika faktor penunjang prestasi berasal dari keluarga, misalnya, maka ayah-ibu harus berbuat lebih untuk kemajuan anaknya.

Pihak guru, madrasah dan pemerintah mendorong agar siswa tersebut terfasilitasi untuk mengikuti berbagai kejuaran dan menghasilkan prestasi. Begitu seterusnya hingga madrasah tersebut memiliki tradisi prestasi dan juara yang kuat. Begitu seterusnya, hingga tidak perlu saling menunggu siapa yang harus memulai lebih dulu.

Senyawa Prestasi

Setiap kali menjumpai seseorang yang berprestasi, di bidang apapun, selalu mengagumkan. Kita terdorong untuk mencari tahu, bagaimana mereka belajar dan berlatih, bagaimana peran orang tua, guru atau pelatihnya dan lain sebagainya.

Hukum di dunia mengatakan, jumlah orang yang hebat lebih sedikit dibanding lainnya. Masuk akal jika yang juara hanya satu orang. Penerima nobel juga tidak banyak jumlahnya.

Lingkungan bisa jadi sama. Begitu pula, jenis lembaga pendidikan dan guru tidak jauh beda. Fasilitas dan perlakuan mungkin serupa atau beda-beda tipis, tapi mengapa ia jagoan dan yang lain biasa-biasa.

Ada senyawa unik yang bekerja, yang membuat seseorang menjadi mletik (meloncat) begitu tinggi dan yang lain mendelep dan tidak berkembang kepintarannya. Ada juga yang dulu saat sekolah biasa-biasa saja, tetapi sekarang berprestasi luar biasa.

Prestasi merupakan kumpulan senyawa misterius. Tidak berpola pasti, tetapi mudah diidentifikasi. Anak-anak yang berprestasi pada umumnya memiliki ketekunan, fokus dan kedisiplinan di atas rata-rata terhadap bidang yang diminati.

Ia tampak menonjol dan jauh lebih cerdas dibanding yang lain. itu semua karena berkah dari ketekunan, fokus dan kedisiplinannya dalam belajar dan berlatih konsisten dan terus-menerus.

Setiap orang yang memiliki senyawa di atas—bagaimanapun keadaan keluarga dan tempat belajarnya—ia akan memiliki prestasi yang diharapkan. Penggerak utama ketekunan, fokus dan kedisplinannya itu dapat berasal dari berbagai macam hal. Bisa jadi dimotori oleh cita-cita atau keinginannya untuk merubah nasib dirinya. Atau apapun yang membuat dirinya menjadi yang terbaik.

Ditambah dukungan dari keluarga dan support dari sekolah/ madrasah, potensi yang kecil bisa tumbuh menjadi lebih besar lagi. Tekun, fokus dalam bidangnya dan disiplin dalam berlatih dan belajar adalah proses yang biasanya dilalui oleh para juara.

Mungkin ia sedikit kehilangan waktu bermain dan bersenang-senang dengan temannya. Masa remajanya dihabiskan untuk belajar dan berlatih. Tetapi ia dipastikan akan memanen dari semua pengorbanannya. Ditambah doa dari orang tua dan keikhlasan para guru, mereka akan menjadi juara pada waktunya nanti. Inilah tirakat sang juara.

Mungkin ada keberuntungan di dalam setiap kesuksesan dan prestasi. Tetapi, hasil tidak akan mengkhianati proses. Anak-anak madrasah yang meraih prestasi pada ajang KSM dan Myres sudah membuktikan itu. Selamat untuk para juara KSM dan Myres.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
Related News
- Advertisement -spot_img
uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat ev depolama ev eşyası depolama istanbul eşya depolama yurtdışı kargo uluslararası kargo firmaları uluslararası kargo taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası eşya taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat
porn