JEMBER – Suasana kemeriahan terasa di halaman Pondok Pesantren Maqna’ul Ulum, Sukowono, Jember, pada Sabtu (27/09) sore hingga malam.
Sebanyak 30 grup al-Banjari dari berbagai daerah di Besuki Raya hadir untuk berkompetisi menampilkan harmoni musik Islami yang penuh kekompakan.
Peserta berasal dari lima kabupaten, di antaranya 19 grup dari Jember, 7 grup Lumajang, 2 grup Bondowoso, serta masing-masing satu dari Situbondo dan Banyuwangi.
Lomba tersebut menjadi rangkaian utama peringatan 70 tahun Pondok Pesantren Maqna’ul Ulum, yang digelar sebagai bentuk syukur atas perjalanan panjang pesantren.
Ketua Panitia Milad, H. Ahmad Bakhtiar Yogiarto, menegaskan tujuan kegiatan ini adalah menjaga kelestarian seni musik banjari serta menjadikannya sarana dakwah.
“Selain melestarikan tradisi, festival ini juga menjadi wadah generasi muda untuk menyalurkan bakat dalam seni religi,” ujarnya pada media.
Pengasuh Pondok, KH. Mahrus Muhith, menambahkan bahwa perayaan ini adalah wujud rasa syukur dan doa agar pesantren tetap istiqamah menjalankan visi keilmuan dan keagamaan.
Festival dibuka secara resmi oleh KH. Kholid Muhammad, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, dengan simbolis pengguntingan pita dan pelepasan balon ke udara.
Acara turut dihadiri Muspika Kecamatan Sukowono, Kepala Desa Sukorejo, serta sejumlah kepala desa sekitar yang memberikan dukungan penuh.
Kompetisi berlangsung sejak pukul 14.00 WIB hingga tengah malam, ditutup dengan doa bersama dan pembagian penghargaan kepada para juara.
Hasil akhir menempatkan grup At-Tashrifiyah dari Banyuwangi sebagai juara pertama, disusul Al-Basyar dari Lumajang sebagai juara kedua.
Juara ketiga diraih grup Al-Mawaddah dari Lumajang. Harapan I diberikan kepada Muhibbul Musthofa UINKHAS Jember, dan Harapan II jatuh pada Al-Abrar Lumajang.
Selain itu, kategori jingle terbaik berhasil dimenangkan oleh grup Jawahirus Syabab dari Ambulu, Jember, yang tampil memukau dengan kreasi musikalnya.
Dengan semangat kebersamaan, Festival Al-Banjari ini menjadi bukti bahwa seni tradisi Islami tetap hidup, sekaligus menguatkan ukhuwah antardaerah.