JEMBER – Proyek pembangunan gerai kedua Mie Gacoan di Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Kaliwates, Jember, terpaksa dihentikan sementara. Penyebabnya, sejumlah izin usaha yang dipersyaratkan belum tuntas.
Keputusan penghapusan muncul usai sidak gabungan yang dilakukan DPRD Jember bersama Satpol PP, DPMPTSP, serta Dinas PU Cipta Karya. Pemeriksaan lapangan itu berlangsung Kamis (4/9/2025) siang.
Staf Perizinan DPMPTSP Jember, Agung Yuli Nugroho, menjelaskan perizinan masih dalam proses OSS. Tanpa izin PBG, menurutnya, proyek tersebut dilarang berlanjut sampai semua dokumen keluar.
“Gerai Mie Gacoan di Hayam Wuruk saat ini masih dalam tahap Pengajuan. PBG-nya pun masih operasional teknis, sehingga pembangunan wajib dihentikan sementara,” ujar Agung menegaskan.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Jember, David Handoko Seto, mengkritisi langkah manajemen yang dianggap lamban. Ia menyebut dewan sudah melakukan pendekatan persuasif, namun hasilnya belum menunjukkan niat serius.
“DPRD akhirnya merekomendasikan izin pembangunan hingga izin lengkap, supaya tertib sesuai aturan,” tegas David ketika ditemui selepas sidak.
Dari sisi pelaksana, Rifqil selaku kontraktor menyatakan tidak mengetahui detail perizinan. Pihaknya hanya melaksanakan pekerjaan konstruksi yang disebut baru mencapai sekitar 20 persen kemajuan.
“Kami sebagai vendor hanya bertugas membangun. Urusan izin dan lainnya bukan resmi kami,” ungkap Rifqil dengan nada berhati-hati.
Selain PBG dan izin usaha, terungkap juga proyek tersebut belum mengantongi izin pengeboran air bawah tanah. Hal ini menambah panjang daftar kekurangan administrasi.
Dokumen analisis dampak lalu lintas (amdalalin) juga belum terlihat. Padahal, lokasinya berada di jalur padat kendaraan yang rawan menimbulkan persoalan lalu lintas baru.
