JEMBER – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Jember, Agung Budiman, menggelar reses untuk menyerap aspirasi masyarakat daerah pemilihan (Dapil) II. Kegiatan berlangsung di Hotel 99, Jalan Mataram, Kaliwates, Kamis (28/8/2025).
Reses ini menghadirkan perwakilan masyarakat, kepala desa, hingga jajaran organisasi perangkat daerah. Diskusi difokuskan pada pembangunan infrastruktur desa yang masih menjadi kebutuhan mendesak warga.
Agung Budiman dari Fraksi Golkar Amanah menjelaskan, pertemuan ini bertujuan menyamakan persepsi antara desa dan pemerintah kabupaten. Hal tersebut untuk menghindari tumpang tindih pengerjaan proyek.
“Kadang masyarakat desa belum memahami batas kewenangan pembangunan, apakah itu ranah desa atau kabupaten. Dengan forum ini, kita bisa menjelaskannya agar lebih jelas,” katanya.
Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan desa tidak bisa langsung ditangani pemerintah kabupaten. Karena itu, koordinasi perlu dilakukan agar pembangunan tepat sasaran.
Selain jalan, air bersih juga menjadi aspirasi utama masyarakat di sejumlah kecamatan, khususnya Arjasa dan Panti. Warga menginginkan pemerataan fasilitas agar tidak terjadi kesenjangan.
“Harapan kami, semua aspirasi masyarakat bisa kami tampung dan diteruskan ke pemerintah kabupaten. Ini bagian dari tugas reses di Dapil II kami,” ujar Agung.
Reses kali ini juga menjadi wadah bagi para kepala desa untuk menyampaikan kebutuhan prioritas. Salah satunya terkait pembangunan jembatan yang sudah lama diajukan.
Sementara itu, Kepala Desa Curah Malang, Sutejo, mengatakan warga sangat membutuhkan jembatan penghubung Dusun Kumuksari dan Dusun Kerajaan. Selama bertahun-tahun, usulan itu belum terealisasi.
“Jembatan ini penting sekali, terutama bagi anak-anak sekolah yang melintasinya setiap hari. Hingga sekarang, papan kayunya harus selalu diganti karena lapuk,” ujar Sutejo.
Ia berharap aspirasi itu segera ditindaklanjuti oleh DPRD. Menurutnya, sekitar 3.000 warga di dua dusun sangat bergantung pada keberadaan jembatan tersebut.
Dengan adanya reses, masyarakat optimistis bahwa pembangunan di Dapil II, khususnya sektor infrastruktur, bisa lebih merata. Aspirasi warga kini tinggal menunggu realisasi dari pemerintah daerah.