JEMBER – Pemerintah Kabupaten Jember dan Perum Bulog Cabang Jember kembali duduk satu meja. Kali ini untuk urusan pangan, lebih tepatnya penyaluran bantuan beras tahap Juni–Juli 2025.
Pertemuan digelar di aula Dinas Pendidikan, Kamis siang, 10 Juli 2025. Hadir para camat, kepala desa, dan unsur Forkopimda: Polres, Kejaksaan, hingga Danramil.
Para kepala desa yang berhalangan hadir tetap mengikuti jalannya rapat lewat Zoom. Pemerintah daerah ingin semua paham teknis di lapangan.
Ada yang berbeda dalam penyaluran kali ini: dua bulan digabung. Bulog akan mendistribusikan sekaligus beras untuk bulan Juni dan Juli.
“Kami tidak ingin penyaluran terhambat di lapangan. Koordinasi ini kami lakukan agar distribusi bisa tepat waktu,” kata Kepala Bulog Jember, Muhammad Ade Saputra.
Data penerima yang digunakan pun sudah final. Bukan hasil musyawarah desa, melainkan dari pusat. Angkanya cukup besar: 203.433 penerima untuk wilayah Jember saja.
Total beras yang akan digelontorkan dua kali lipat dari jumlah penerima: 2.030.433 kilogram. Satu orang dapat 10 kilogram per bulan.
“Data ini dari Badan Pangan Nasional. Sudah tidak perlu verval ulang. Tinggal salurkan saja,” ujar Ade menegaskan di hadapan peserta.
Ia pun mengingatkan agar data nama penerima tidak dibocorkan ke publik. Sifatnya rahasia, hanya boleh diakses petugas yang berkepentingan.
“Bukan untuk ditempel di balai desa. Bukan juga untuk dibagikan ke warga. Ini menyangkut data pribadi,” ucapnya.
Jika di lapangan ditemukan penerima yang sudah meninggal atau pindah, ada mekanisme penggantian. Tapi prosesnya ketat dan tetap terpusat.
Bulog menunjuk PT Jasa Prima Logistik sebagai mitra angkut. Mereka yang akan mendistribusikan beras hingga ke titik bagi.
Pemerintah Kabupaten Jember menyambut baik kolaborasi ini. Koordinasi lintas sektor dinilai penting agar bantuan tak salah sasaran.
Distribusi dijadwalkan rampung dalam beberapa pekan ke depan. Targetnya: tak ada tumpukan beras di gudang, tak ada warga yang terlewat.
“Terima kasih atas dukungan seluruh pihak. Kita ingin bantuan ini sampai ke tangan yang benar,” ujar Ade menutup pertemuan.
Langkah cepat ini jadi upaya menahan laju inflasi pangan sekaligus memperkuat jaring pengaman sosial bagi masyarakat Jember.
