- Advertisement -spot_img
Wednesday, July 30, 2025
HomeBeritaSimpang Tiga Hotel Bandung Permai Diusulkan Ditutup, PKB Nilai Efektif Atasi Kemacetan

Simpang Tiga Hotel Bandung Permai Diusulkan Ditutup, PKB Nilai Efektif Atasi Kemacetan

- Advertisement -spot_img

JEMBER – DPC PKB Jember mendorong penutupan simpang tiga depan Hotel Bandung Permai demi kelancaran lalu lintas, menyusul ujicoba penutupan simpang empat Argopuro oleh Dishub.

Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi, menyampaikan permintaan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan penataan lalu lintas pusat kota yang dinilai semakin padat.

Menurut Ayub, penutupan simpang empat Argopuro telah memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran arus kendaraan di Jalan Imam Bonjol dan sekitarnya.

“Setelah dilakukan penutupan (simpang empat Argopuro – red), kita bisa melihat bagaimana jalan itu tanpa ada hambatan dan menjadi lebih lancar,” ujar Ayub, Rabu (9/7/2025).

Ia menyebut, rekayasa lalu lintas seperti itu perlu diperluas ke titik lain yang kerap menimbulkan penumpukan kendaraan, seperti di depan Hotel Bandung Permai.

Ayub menyampaikan bahwa jalur tersebut tergolong jalur utama, namun keberadaan lampu merah di titik itu justru menjadi sumber kemacetan pada jam sibuk.

“Lampu merah cukup di Mangli saja, selebihnya tidak. Di kota besar itu rata-rata memang tidak banyak lampu merah, contohnya saja di Surabaya,” jelasnya.

PKB Jember menilai terlalu banyak lampu merah di pusat kota membuat waktu tempuh warga menjadi tidak efisien dan mengganggu produktivitas.

Ayub mencontohkan situasi di Jalan Imam Bonjol sebelum dan sesudah penutupan simpang empat Argopuro, yang kini disebut jauh lebih lancar.

Dulu, katanya, antrean kendaraan saat pagi dan sore bisa mengular hingga depan kantor PCNU Jember akibat lampu merah yang cukup lama.

“Itu makan waktu, baik pagi atau sore. Dengan penutupan itu, akhirnya sekarang lancar,” imbuh Ayub.

Ia menilai, penataan lalu lintas di pusat kota harus mengutamakan kelancaran dan efisiensi agar mobilitas warga tidak terganggu.

Untuk itu, PKB Jember meminta Dishub lebih berani menutup titik simpang yang dianggap tidak efektif bagi kelancaran lalu lintas.

Menurutnya, sistem lalu lintas yang minim hambatan lebih ideal diterapkan di pusat kota Jember yang memiliki volume kendaraan tinggi.

Langkah Dishub menutup simpang empat Argopuro dinilai sebagai awal yang baik, namun harus terus dievaluasi dan ditingkatkan.

Dukungan PKB ini menjadi masukan bagi Pemkab agar tidak ragu melakukan inovasi lalu lintas demi kepentingan masyarakat.

Dengan demikian, masyarakat akan merasakan dampak langsung dari kebijakan rekayasa lalu lintas yang berpihak pada kelancaran dan kenyamanan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
Related News
- Advertisement -spot_img
uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat ev depolama ev eşyası depolama istanbul eşya depolama yurtdışı kargo uluslararası kargo firmaları uluslararası kargo taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası eşya taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat
porn