JEMBER – Kerusakan di perlintasan sebidang JPL 30 arah Jember–Banyuwangi akhirnya ditangani setelah muncul banyak keluhan warga. Pemerintah Kabupaten Jember bergerak cepat menindaklanjuti aduan tersebut.
Laporan kerusakan masuk melalui kanal “Wadul Gus’e”, sebuah platform aduan publik milik Pemkab Jember. Warga mengeluhkan kemacetan dan risiko kecelakaan lalu lintas di titik tersebut.
Dinas Perhubungan Jember langsung meninjau kondisi perlintasan dan menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 untuk penanganan darurat.
Koordinasi juga melibatkan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), TNI, dan Polri demi memastikan pengerjaan berlangsung aman dan cepat.
Perbaikan dilakukan dengan metode pengaspalan sementara untuk memastikan kendaraan tetap bisa melintas dengan aman dan nyaman.
“Langkah ini kami ambil agar masyarakat tidak lagi terganggu saat melintas,” kata Plt. Kepala Dishub Jember, Gatot Triyono, di lokasi perbaikan.
Ia menegaskan bahwa penanganan serupa juga akan dilakukan di titik rawan lainnya seperti perlintasan Yosorati dan Pondok Dalem.
Menurut Gatot, semua keluhan masyarakat saat ini menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyusun prioritas perbaikan infrastruktur secara menyeluruh.
Vice President KAI Daop 9 Jember, Hengky Prasetyo, menyambut positif respons cepat dari pihak Pemkab Jember terhadap masalah di lapangan.
“Alhamdulillah kita bisa sinergi. Ini bentuk nyata kolaborasi antarlembaga demi keselamatan warga,” ujar Hengky saat diwawancarai di lokasi.
Ia mengungkapkan, perlintasan JPL 30 memang menjadi jalur sibuk yang dilalui ratusan kendaraan setiap harinya, baik roda dua maupun empat.
Perbaikan sementara dilakukan sepanjang delapan meter agar kondisi jalur tak lagi membahayakan pengendara saat malam hari maupun hujan.
“Pelaksanaan hanya memakan waktu sekitar satu jam. Tapi dampaknya besar bagi kelancaran arus,” ucap Hengky menambahkan.
Dengan selesainya pengaspalan darurat, lalu lintas di kawasan tersebut kini kembali normal. Warga menyambut baik langkah tanggap pemerintah.
Pemkab Jember menyatakan komitmennya untuk terus mengawasi kondisi perlintasan lain dan menindaklanjuti keluhan warga secepat mungkin.