JEMBER – Ratusan santri dan kiai yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Jember (MPJ) mendatangi tempat hiburan malam di kawasan Jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, pada Rabu (26/2/2025) malam.
Dengan lantunan sholawat dan takbir, mereka menyampaikan aspirasi agar tempat hiburan malam tidak beroperasi menjelang bulan suci Ramadan. Mereka menilai keberadaan tempat hiburan malam berpotensi merusak moral masyarakat.
Imam Taufiq, anggota MPJ, menjelaskan bahwa aksi ini bukan tindakan spontan. Gerakan ini sudah lama berlangsung sebagai respons atas keluhan masyarakat terkait tempat hiburan malam.
Menurutnya, laporan warga menyebutkan tempat hiburan malam masih beroperasi dan menjual minuman beralkohol. Hal ini menimbulkan keresahan, terutama menjelang Ramadan yang seharusnya dihormati.
Dalam operasi tersebut, MPJ menyasar tempat hiburan yang dikenal sebagai Terminator (TNT). Tempat ini diduga kuat masih menyediakan minuman keras dan beroperasi hingga larut malam.
Saat penggeledahan, MPJ menemukan banyak botol minuman beralkohol di dua lokasi hiburan. Temuan ini semakin menguatkan dugaan bahwa tempat tersebut melanggar aturan yang berlaku di Jember.
Imam menegaskan bahwa gerakan ini tidak hanya dilakukan saat Ramadan, tetapi akan terus berlanjut. MPJ berkomitmen untuk mewujudkan Jember bebas alkohol demi ketertiban dan moralitas masyarakat.
Aksi ini juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Bupati Jember sebelumnya sudah mengeluarkan kebijakan zero alkohol, yang sempat viral di media sosial dan disambut baik oleh masyarakat.
Tak hanya MPJ, beberapa organisasi lain turut serta dalam aksi ini, termasuk Tapak Suci, PSHT, FPI, Serikat Musisi, dan Al-Irsyad. Mereka bersama-sama menyerukan penghapusan tempat hiburan yang dianggap meresahkan.
Dengan semakin kuatnya gerakan ini, diharapkan tempat hiburan malam yang masih melanggar aturan bisa ditertibkan. MPJ pun berencana terus mengawal kebijakan ini demi terciptanya lingkungan yang lebih kondusif di Jember.