- Advertisement -spot_img
Thursday, July 31, 2025
HomeHeadline NewsMakkah dan Madinah: Kota Suci, Karena Sang Nabi

Makkah dan Madinah: Kota Suci, Karena Sang Nabi

- Advertisement -spot_img

Sebelum melihat, menyaksikan, dan merasakan langsung, Makkah dan Madinah menjadi imajinasi “kota suci” di mana para Nabi pernah singgah dan bertempat tinggal dalam berdakwah agamanya. Sekurangnya, untuk Makkah disinggahi tiga Nabi populer umat beragama di dunia, Nabi Ibrahim, Nabi Isma’il, dan Nabi Muhammad Saw. Sementara di Madinah atau Yatsrib, lebih dikenal hanya satu Nabi, yaitu Rasulullah Muhammad Saw.

Nabi-nabi tersebut dalam petilasannya terlihat melalui fakta-fakta sosial. Bapak Monoteis, Nabi Ibrahim a.s. sebagai peletak dasar Ka’bah. Adapun wilayah Mina, Muzdalifah, Arafah, serta Bukit Safa dan Marwah di Makkah merupakan fakta atas peristiwa Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Isma’il a.s. Sementara untuk Nabi Muhammad Saw. antara lain terdapat gua Hira’, gua Tsur, wilayah Thaif, Hudaibiyah, dan Ji’ranah.

Untuk memperjelas sebagai Sang Nabi, Allah sebagai Pengutus para Nabi dan Rasul menitipkan sebuah nama dengan inisial Ahmad sebagai “template” pada setiap Nabi, Utusan Allah Swt. sebagai berita akan munculnya “sang penyelamat” dan pamungkas para Nabi dan Rasul, khatam al-anbiya’ wal mursalin. Karenanya, dalam kitab-kitab suci, kata “Ahmad” selalu ada dalam lembarannya. Derivasi Ahmad, salah satunya Muhammad. Itulah nama Nabi Sang Pamungkas.

Kota-kota yang ditempati para Nabi Allah juga akan menjadi suci, sebagai penghormatan terhadap mereka, terkhusus pada Nabi Muhammad Saw. Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah menjadi kota “haram” suci bagi umat Islam di dunia dengan sebutan “Haromain”. Dua kota haram ini mempunyai banyak keutaman dan kekhususan. Selain setiap tahun pasti dikunjungi para umatnya, melalui ibadah haji bagi yang mampu, sewaktu-waktu pula dapat dikunjungi melalui ibadah umrah sesuai dengan waktu yang ditentukan pihak Khadimul Haramain.

Pahala beribadah di dua kota haram tersebut juga bernilai sangat istimewa, berlipat-lipat ganda saat salat di kota yang disucikan, baik di Masjidil Haram Makah maupun Masjid Nabawi Madinah. Di antara keistimewaan itu, terdapat Ka’bah di Makah, dan Raudlah di Madinah, selain maqbarah Nabi Muhammad Saw. Pada tempat-tempat tersebut juga do’a-do’a dijanjikan mustajab.

Lantas, setelah melihat, menyaksikan, dan merasakah langsung bagaimana atas imajinasi dua “kota suci” tersebut? Kiranya, setiap umat Islam di dunia berbeda-beda pendapatnya, sesuai dengan pengetahuan keagamaanya, kedalaman ilmunya, dan motivasi beribadah di dua tempat yang secara geografis dan tata kelola kotanya juga terdapat perbedaan mendasar.

Madinah, sebagai kota pertama dalam sejarah Islam, jauh lebih mutamaddin (berkeadaban), inklusif internal. Sedang Makah, sebagai “kota tua” bersejarah yang terus beradaptasi terhadap dunia global, tentu saja mengalami semacam adaptasi dunia melalui gedung-gedung pencakar langit. Wallahu a’lam.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
Related News
- Advertisement -spot_img
uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat ev depolama ev eşyası depolama istanbul eşya depolama yurtdışı kargo uluslararası kargo firmaları uluslararası kargo taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası eşya taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat
porn