JEMBER- Maraknya penjualan gas elpiji 3 kilogram di wilayah Jember diatas harga eceran tertinggi (HET), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Jember meminta kepada masyrakat untuk melaporkan ke Disperindag jika ada temuan di toko ataupun oknum yang menjual dengan harga yang tidak wajar.
Menurut Yuliana Harumurti Kepala Disperindag Jember pihaknya juga sudah mendengar isu adanya penjualan gas elpiji 3 kilogram dengan harga tidak wajar. Bahkan jauh melewati harga eceran tertinggi hingga mencapai 23 ribu hingga 25 rupiah/tabung. Padahal harga sesuai ketentuan adalah 16 ribu hingga 19 ribu rupiah/tabung.
“Kami sudah mendengar itu sejak H-3 lebaran dan sudah melakukan sidak ke beberapa tempat, namun memang ada sedikit kesulitan untuk mendeteksi,” ujarnya, jumat (19/04/2024).
Dengan kejadian itu, ia ingin masyrakat ikut berperan dengan cara melaporkan ke Disperindag jika ada penjual yang menawarkan gas elpiji 3 kilogram dengan harga tinggi. Pihaknya dengan peran masyrakat akan lebuh mudah menemukan para oknum nakal tersebut.
“Dengan peran masyarakat itu pasti cepat, karena yang melaporkan jelas tahu alamat lengkap bisa jadi juga tahu nama si penjual,” imbuh Yuliana.
Ia melanjutkan, apabila terdapat temuan dilokasi tersebut dengan harga diatas HET, tidak akan mendapat pengiriman lagi. Karena, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Pertamina terkait adanya penambahan gas elpiji untuk didistribusikan ke agen-agen di wilayah Kabupaten Jember.
“Kami terus komunikasi dengan Pertamina, semua terkirim dan jumlahnya ditambah, karena kami juga sudah bersurat, selama masa lebaran, seluruh kecamatan di Jember ini ditambah,” lanjutnya.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan membeli elpiji tiga kilogram secukupnya. Karena, Disperindag Jember menjamin tidak akan ada kelangkaan.
“Dari komunikasi dengan Pertamina, gas itu selalu ada dan dikirim ke agen serta pangkalan. Dan stoknya juga tidak langka, jadi masyarakat kalau tidak dapat gas bisa datang ke agen dan pangkalan terdekat,”pungkasnya.
Sementara salah satu masyarakat di daerah Ajung Yosiska mengatakan untuk saat ini harga elpiji dilingkunya adalah yakni 20 ribu/tabung. Diamana harga tersebut masih tinggi dibanding sebelum puasa.
“Kalau biasanya itu 18 sampai 19 ribu/tabung, tapi waktu bulan puasa mendekati hari lebaran malah ada yang jual 25 ribu sampai 30 ribu/tabungnya,” ungakpnya.
Ia berharap, pemerintah bisa segera menuntaskan persoalan harga elpiji 3 kilogram ini. Karena masyrakat mulai resah dengan tinggi dan langkanya gas elpiji.
“Kalau saya ya berharapnya pemerintah turun tangan mas, ini menyiksa sekali harga sudah mahal dan sulitnya juga carinya kan repot kalau begini terus,” tandasnya.
Disisi lain, Bupati Jember, Hendy Siswanto menghimbau agar masyarakat membeli gal elpiji tiga kilogram langsung ke pangkalan dan agen untuk menghindari adanya kenaikan harga diatas HET.
“Kalau beli ke pangkalan dan agen, karena kalau ke pengecer pasti naik harganya, sampai lebaran kemarin gas LPJ tidak pernah kosong. Malah kami tambah 25 ribu tabung lantaran konsumsi masyarakat memang meningkat cukup banyak,” pungkasnya.
Pewarta: Deka Adjie