BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso berhasil meraih lima indikator kinerja terbaik sepanjang dekade 2023 hingga 2024. Prestasi ini menjadi pencapaian signifikan dalam upaya pembangunan daerah.
Penjabat Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto, menyampaikan bahwa pencapaian ini sesuai dengan target indikator kinerja makro yang telah ditetapkan. “Hasil ini membuktikan kinerja Pemkab Bondowoso semakin membaik dan terukur,” ujarnya, Senin (25/3/2024).
Salah satu indikator utama yang membaik adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Bambang menyebutkan, IPM Bondowoso meningkat signifikan menjadi 68,78 persen. “IPM kita tahun ini mencapai 68,78 persen,” katanya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Bondowoso turut mengalami peningkatan. Bambang menjelaskan, perekonomian tumbuh menjadi 4,41 persen. “Pertumbuhan ekonomi ini cukup positif di tengah tantangan global,” paparnya.
Tak hanya itu, tingkat kemiskinan di Bondowoso juga mengalami penurunan. Menurut Bambang, angka kemiskinan turun menjadi 12,00 persen dari tahun sebelumnya. “Penurunan ini membuktikan efektivitas program pengentasan kemiskinan,” tambahnya.
Selain kemiskinan, tingkat pengangguran juga menurun secara signifikan. Bambang mengungkapkan, tingkat pengangguran di Bondowoso berhasil ditekan hingga mencapai 4,01 persen. “Ini hasil kerja keras semua pihak,” tegasnya.
Bambang juga menyebutkan, indeks tingkat kesenjangan di Bondowoso mengalami penurunan. “Indeks kesenjangan kita turun menjadi 0,355 persen, artinya pembangunan semakin merata,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bambang menjelaskan tema RKPD Kabupaten Bondowoso tahun 2025. Tema tersebut selaras dengan Provinsi Jawa Timur dan RKP Nasional. “Temanya adalah peningkatan kualitas SDM dan pembangunan ekonomi inklusif,” jelasnya.
Menurut Bambang, pembangunan manusia menjadi fokus utama pemerintah. “Kami fokus pada peningkatan mutu pendidikan, layanan kesehatan, dan percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
Selain itu, Pemkab Bondowoso juga berupaya mendorong pemenuhan hak anak dan kesetaraan gender. “Kami mendukung pendewasaan usia pernikahan serta sarana ramah anak,” imbuhnya.
Bambang turut menyoroti pengembangan pemuda dan olahraga. “Kami juga mendorong kreasi pemuda serta organisasi kepemudaan untuk berkembang,” katanya optimistis.
Lebih lanjut, Pemkab Bondowoso berupaya meraih status Kabupaten Layak Anak (KLA) dan Kabupaten Layak Pemuda. “Semua ini demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bondowoso yang lebih baik,” pungkasnya.