Jember – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 yang sudah tinggal beberapa bulan lagi, Pemkab Jember makin gencar melakukan sosialisasi.
Hal itu dilakukan guna meningkatkan partisipasi masyarakat agar ikut dalam pemilihan, serta mengantisipasi terjadinya money politik dan menangkal berita hoax.
Seperti diketahui, menjelang Pemilu banyak sekali berita hoax yang beredar. Hal itu tentu sangat membahayakan dan berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Persoalan lainnya jelang Pemilu, adalah kurangnya masyarakat dalam berpartisipasi untuk ikut memilih.
Sementara persoalan klasik yang masih terus terjadi setiap Pemilu adalah adanya money politik.
Guna mengantisipasi persoalan itu terjadi, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Jember, mengadakan sosialisasi Pemilu Tahun 2024, Selasa, 21 November 2023, di Balai Desa Wringintelu, Kecamatan Puger.
Pada kegiatan ini hadir Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jember Sigit Akbari, Tim Ahli Bupati Jember M. Iqbal, Anggota KPU Jember Andi Wasis, Muspika Kecamatan Puger dan 12 Kepala Desa yang ada di Kecamatan Puger.
Para undangan terlihat sangat antusias dan memperhatikan apa yang disampaikan dalam sosialisasi ini.
“Sosialisasi Pemilu Tahun 2024 bertujuan untuk meningkatkan partisipasi yang ada di Kecamatan Puger. Sehingga nantinya ada peningkatan pemilih syukur-syukur bisa 90 persen,” kata Sigit Akbari.
Sigit berharap, Pemilu Tahun 2024 ini bisa menarik untuk pemilih. Dan dapat lebih merasakan adanya demokrasi yang ada di Indonesia.
“Selain itu, Pemilu mendatang semoga menjadi pesta demokrasi pada Tahun 2024 lebih meriah daripada tahun-tahun sebelumnya,” sambung Sigit Akbari.
Mantan Plt Kepala BPBD Kabupaten Jember ini juga berharap, tidak ada lagi money politik yang bisa membuat tidak fair. Dan akhirnya bukan dari hati yang akan kita pilih.
“Maka dari itu kita semua harus benar-benar cermat dan tepat dalam memilih untuk Pemilu Tahun 2024,” ungkapnya.
Terakhir, Sigit meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dan langsung membagikan berita-berita yang belum jelas sumbernya.
“Karena biasanya jelang Pemilu banyak sekali berita-berita Hoax yang menyudutkan salah satu kontestan atau kelompok. Nah, maka dari itu, saya mengimbau agar jangan menyebarkan berita dengan narasi provokasi dan tidak jelas sumbernya,” pungkas Sigit Akbari.
