- Advertisement -spot_img
Friday, June 13, 2025
HomeBeranda NasionalSok Angkuh, Oknum Polisi Larang Wartawan Ambil Gambar saat Evakuasi Remaja Asal...

Sok Angkuh, Oknum Polisi Larang Wartawan Ambil Gambar saat Evakuasi Remaja Asal Jember di Gunung Saeng

- Advertisement -spot_img

BONDOWOSO – Proses evakuasi remaja Jember yang jatuh di jurang Gunung Saeng menuai sorotan, bukan hanya karena medan berat, tetapi juga dugaan arogansi aparat.

Fahrul Hidayatullah (18), korban asal Jember, dilaporkan jatuh ke jurang Gunung Saeng pada Kamis (1/5/2025). Proses evakuasi berlangsung selama empat hari.

Gunung Saeng terletak di Pegunungan Argopuro sisi timur dengan ketinggian 1.559 mdpl. Medan yang sulit menyulitkan proses evakuasi oleh tim SAR gabungan.

Namun suasana memanas saat oknum Polres Bondowoso diduga melakukan tindakan arogan terhadap wartawan dan petugas Basarnas yang tengah meliput evakuasi.

“Saya sedang mengambil dokumentasi berita. Tapi tiba-tiba dilarang dan diancam sambil mengangkat tongkat,” kata Ichuk S Widarsa, wartawan detik.com, Minggu (4/5/2025).

Ichuk juga menyebut seorang petugas Basarnas sempat menjadi korban kekerasan fisik. “Dia didorong sampai jatuh oleh oknum polisi,” ujarnya.

Ilham Wahyudi dari Radar Ijen Jawa Pos juga mengaku dibentak saat mengambil gambar dari jarak aman sekitar lima meter dari lokasi evakuasi.

“Semua wartawan ada di sisi jalan. Tapi tetap dibentak, dilarang ambil gambar,” tuturnya kesal.

Ilham bahkan menirukan ucapan kasar oknum polisi, “Kami tak urus media, tak pentung kamu, jika memaksa.”

Ketua IJTI Tapal Kuda, Tomy Iskandar, menegaskan pihaknya telah melayangkan somasi tertulis ke Polres Bondowoso atas kejadian ini.

“Kami bekerja sesuai aturan. Kejadian ini sangat kami sayangkan,” tegas Tomy, yang juga jurnalis Indosiar dan SCTV.

Sebelum somasi, pihak IJTI sempat berdialog secara lisan dengan Kasubag Humas Polres Bondowoso, IPTU Bobby Siswanto.

“Tadi kami berkomunikasi, dan pihak Polres akan menyampaikan ke pimpinan,” kata Tomy.

Seorang anggota Basarnas Jember juga mengonfirmasi adanya pelarangan dokumentasi oleh oknum polisi.

“Padahal kami berseragam dan dokumentasi itu untuk laporan resmi,” ujar anggota yang minta namanya tak ditulis.

Ia menambahkan, tidak hanya jurnalis, anggota SAR juga sempat mengalami perlakuan tak menyenangkan selama evakuasi.

Belum ada keterangan resmi dari Polres Bondowoso terkait dugaan arogansi anggotanya selama proses evakuasi.

Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan berhasil dievakuasi setelah empat hari pencarian.

Evakuasi melibatkan puluhan personel SAR dari berbagai daerah, termasuk Basarnas Jember dan komunitas relawan.

Insiden ini memicu kecaman dari komunitas jurnalis dan lembaga kemanusiaan, yang meminta evaluasi terhadap kinerja kepolisian.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
Related News
- Advertisement -spot_img
uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat ev depolama ev eşyası depolama istanbul eşya depolama yurtdışı kargo uluslararası kargo firmaları uluslararası kargo taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası eşya taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat
porn